Apa Itu Angin Duduk? Pengertian, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Share on facebook
Share on twitter
Share on pinterest
Share on linkedin
Share on email
cara mengatasi angin duduk
Share
Share on facebook
Share on twitter
Share on pinterest
Share on linkedin
Share on email

Pernahkah Anda mendengar istilah angin duduk dan bertanya-tanya apa sebenarnya itu? Dalam artikel ini, kita akan mengungkap apa itu angin duduk, apa penyebabnya, dan cara mengatasi. Mari kita selami lebih jauh.

Apa itu Angin Duduk

Apa itu angin duduk
Seorang pria duduk berselimut sedang meminum obat

Angin duduk adalah sebenarnya dalam istilah medis adalah angina pektoris, yaitu situasi di mana pasokan oksigen dan darah ke otot jantung terhambat. Hal ini dikarenakan oleh penyempitan pembuluh darah yang mengalirkan darah ke jantung. Gejalanya termasuk nyeri dada yang bisa bervariasi, dari tekanan hingga kekakuan atau sensasi terbakar di dada.[1] 

Peristiwa angina tidak menyebabkan kerusakan permanen pada jantung. Namun, angina yang Anda alami bisa berubah menjadi serangan jantung jika sel-sel di jantung Anda tidak mendapatkan cukup oksigen dalam waktu terlalu lama dan sel-sel tersebut mulai mati.[2]

Gejala angina umumnya meliputi nyeri dada dan rasa tidak nyaman, seperti:

  • Rasa Terbakar
  • Dada serasa ditekan
  • Dada terasa ditindih
  • Nyeri juga mungkin dirasakan di lengan, leher, rahang, bahu, atau punggung.[3]

Gejala angina lainnya meliputi:

  • Pusing.
  • Kelelahan.
  • Mual.
  • Sesak napas.
  • Berkeringat.

Penyebab Angin Duduk atau Angina Pektoris

Apa itu angin duduk
Seorang wanita sedang mendekap dadanya

Nyeri angina umumnya terjadi ketika seseorang sedang menjalankan aktivitas fisik atau stres, dan akan mereda dengan istirahat atau penggunaan obat-obatan tertentu. Angina bisa menjadi pertanda bahwa seseorang punya penyakit jantung yang mendasarinya, seperti penyakit arteri koroner.

Beberapa faktor risiko terjadinya angina antara lain:

Kondisi Medis

Angina sendiri bukanlah suatu penyakit, namun merupakan gejala dari masalah jantung yang mendasarinya. Ketidakseimbangan dalam pasokan oksigen dan aliran darah menuju jantung adalah inti dari angina. Hal ini terjadi saat pembuluh darah yang membawa darah ke jantung mengalami penyempitan atau bahkan penyumbatan. 

Kondisi medis tertentu berikut bisa memicu terjadinya angina:

1. Penyakit Arteri Koroner

Kondisi seperti penyakit jantung koroner, dapat menyebabkan angina. Jenis angina yang Anda alami mungkin bergantung pada kondisi penyebabnya.[2] Kondisi tersebut membuat otot jantung kekurangan oksigen yang diperlukan untuk kinerjanya yang optimal. 

2. Penyakit Mikrovaskuler Koroner

Kondisi ini terjadi ketika arteri kecil yang merupakan cabang dari arteri koroner yang lebih besar rusak atau tidak dapat melebar seperti biasanya ketika otot jantung membutuhkan lebih banyak darah kaya oksigen. Menurunnya aliran darah di arteri ini dapat menyebabkan angina mikrovaskuler. 

3. Kejang Arteri Koroner

Dalam kondisi ini, otot-otot di dalam arteri jantung tiba-tiba menegang. Kejang menyebabkan arteri menyempit untuk sementara dan dapat menghalangi aliran darah ke jantung, mengakibatkan gejala angina yang mengganggu.

Usia

Saat usia bertambah ditambah dengan adanya faktor genetik, Anda bisa mengalami penumpukan plak di arteri. Ini sebabnya, risiko mengalami angina akan makin besar saat Anda bertambah usia.

Genetik

Penyakit jantung koroner umumnya diturunkan dalam keluarga.[2] Selain itu, orang yang tidak memiliki faktor risiko terkait gaya hidup juga dapat terkena penyakit jantung. Faktor-faktor ini menunjukkan bahwa gen terlibat dalam penyakit jantung koroner dan dapat memengaruhi risiko seseorang terkena angina.

Gaya Hidup

Faktor risiko gaya hidup yang bisa memicu terjadinya angina meliputi:

  • Penggunaan alkohol
  • Penggunaan obat-obatan terlarang, yang dapat menyebabkan jantung berdebar kencang atau merusak pembuluh darah
  • Kurangnya aktivitas fisik atau olahraga
  • Merokok tembakau atau paparan jangka panjang terhadap perokok pasif
  • Menekankan
  • Pola makan yang tidak sehat
  • Stres tinggi bisa memicu atau memperburuk angina.

Cara Mengatasi Angin Duduk

Cara mengatasi angin duduk
Obat angin duduk berwarna kuning dalam wadah hitam

Berikut ini beberapa cara mengatasi angina:

1. Penggunaan Obat-obatan

Dalam menangani angina, dokter akan meresepkan beragam obat, seperti nitrogliserin guna mengurangi nyeri dada yang tiba-tiba. 

Selain itu, mereka juga dapat memberikan obat seperti beta-blocker, calcium channel blocker, atau statin guna mengatur tekanan darah, detak jantung, dan kadar kolesterol.

Penting untuk mematuhi petunjuk dokter dan minum obat sesuai dosis yang telah diresepkan guna mendapatkan hasil yang optimal.

2. Perubahan Gaya Hidup

Mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat bisa menjadi kunci untuk menurunkan gejala dan memperbaiki kesehatan jantung secara keseluruhan. 

Untuk mengubah gaya hidup, yang bisa Anda lakukan adalah:

  • Penerapan diet sehat dengan mengurangi asupan lemak jenuh dan kolesterol. 
  • Meningkatkan konsumsi buah, sayuran, dan serat guna mencapai berat badan yang ideal. 
  • Menjaga kegiatan fisik secara teratur sangat penting guna memperkuat jantung dan pembuluh darah.
  • Melakukan teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga dapat memberikan kontribusi besar dalam mengurangi gejala angina.

Saat angin duduk mengganggu keseharian, perlu langkah cepat untuk mengatasinya yaitu dengan mengunjungi dokter terdekat dan meminta pertolongan.

Untuk menjaga terjadinya Angina, pijat rutin bisa menjadi salah satu caranya. Karena pijat bisa mengurangi stres dan melancarkan sirkulasi darah. Download aplikasi bTaskee di Appstore atau Playstore sekarang dan pesan layanan pijat dengan mudah dengan sekali klik. 

ติดตามข่าวสารล่าสุด โปรโมชั่นและเคล็ดลับดีๆที่ช่วยให้ชีวิตคุณง่ายขึ้น จาก bTaskee
download-asker-btaskee-ver-3

Book a home cleaning task
right away

Download, register and experience exciting features only available on bTaskee App – On-demand Home Services